Bukan milik kita sepenuhnya


Daenur R

Kita tak pernah tahu  kapan jatuh cinta
Namun aku juga tak menyangkal cinta tak pernah kebetulan
Tentang ini semua dan tentang sebuah waktu yang kita lewati
Bukan hanya sebuah rasa kebutuhan kita sebagai manusia

Aku tak pernah memaksakan untuk jatuh cinta
Dan aku juga tak ingin memaksakan kamu untuk jatuh cinta
Namun yang aku lakukan dengan waktu yang dilewati
Sebuah ketulusan dari kata hati untuk melakukannya tanpa pamrih

Sejujurnya yang aku lakukan adalah menemukan tulang rusukku yang terpecah
Mungkin dalam prosesnya aku harus jatuh dan bangkit lagi
Disamping itu air mata dan harapan yang harus hancur
Merasakan sebuah keterpurukan perjuangan
Namun aku bahagia tentang semua hal terlewati ini

Mungkin seberapa hebat jabatan,  fisik dan seberapa banyak materi yang ada
Mungkin itu alasan yang membosankan untukku
Saat ini yang aku tahu aku bisa membagi dan memberikan kebahagianku
Tanpa harus membandingkan hal yang tak perlu disombongkan yang memang bukan kita miliki sepenuhnya.

IMG_20170228_180521

Jadi, kemampuan orang untuk tidak merasa memiliki, tidak merasa dimiliki kecuali hanya milik Allah, itu pintu pertama sabar. Dan yang kedua, kemampuan kita lepas dari bersandar kepada siapapun selain bersandar hanya kepada Allah, itu kunci sabar. Sepanjang masih merasa ini milik saya. Sepanjang masih merasa ada selain Allah yang bisa menolong saya, sulit untuk mendapatkan karunia sabar. Dalam penghujung surat Al Baqarah. Lillahi maa fissamaawaati wa ma filard, milik Allah segala yang ada di langit segala yang ada di bumi. Semua yang ada pasti adalah ciptaan Allah. Kalau Allah yang mencipta, maka itu pasti milik Allah. Kalau itu milik Allah, siapa yang mengurus? Allah Swt

Leave a comment